(Semarang, 27-06-2022)
Dalam upaya mendukung pengembangan wirausaha berbasis inovasi, Bappeda Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah serta DP3A Kota Semarang menyelenggarakan pelatihan “Strategi Packaging dan Branding dalam Meningkatkan Kualitas Produk” dalam wadah Jateng Innovation Hub (JIH). Bertempat di Jateng Innovation Hub, acara diselenggarakan secara tatap muka. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama JIH yang diadakan secara tatap muka selama pandemi Covid-19. Terlihat antusiasme dari peserta yang tergabung dari Komunitas Perempuan Rentan binaan DP3A Kota Semarang dibawah naungan DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah dimana sebanyak 30 peserta hadir dalam kegiatan ini. Jenis usaha Komunitas Perempuan Rentan didominasi kategori pangan, dimana packaging memegang peranan penting dalam mempengaruhi minat konsumen.
Sub Koordinator Penerapan Bidang Inovasi dan Teknologi Bappeda Provinsi Jawa Tengah Ibu Ameliasari Budiprahara, S.IP, M.Si mengawali acara dengan sambutan sekaligus membuka rangkaian acara kegiatan. “Tantangan besar bagi bangsa saat ini adalah bersama-sama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,” ujarnya dalam sambutan yang beliau sampaikan. Dalam menjawab hal tersebut Bappeda Provinsi Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan menginisiasi berdirinya Jateng Innovation Hub (JIH) yang diharapkan mampu: 1) Mendukung target Gubernur Jawa Tengah dalam penumbuhan Industri Kreatif di Jawa Tengah, salah satunya melalui start up, 2) Memberikan ruang interaksi, kolaborasi dan inovasi antar start up, 3)Menumbuhkan dan menciptakan lapangan kerja baru, dan 4)Membentuk jejaring antar start up dan komunitas. Ibu Amel berharap kiranya kegiatan pelatihan pada hari ini mampu menjawab kebutuhan akan pengetahuan dan juga melengkapi wawasan yang akan didapatkan oleh para peserta, sehingga dapat dirasakan manfaatnya serta terjalin sinergitas yang kuat antara JIH maupun pengguna/pemanfaat JIH itu sendiri.
Acara kemudian dilanjutkan kedalam materi pelatihan yang dibawakan oleh Bapak Dedi Hartomo dari JO Pack Team. Dalam pelatihan ini beliau menjelaskan fungsi dari packaging/kemasan, selain yang utamanya adalah sebagai wadah yang melindungi bahan pangan dari kerusakan dan kontaminasi serta menjaga mutu dari pangan itu sendiri, tetapi juga sebagai media pelaku usaha dalam menampilkan identitas usaha dan produknya serta untuk meningkatkan daya tarik konsumen dalam membeli produk tersebut. Menurut beliau ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengemas kemasan seperti, kemasan harus memberi kesan jujur terkait produknya, tidak ada plagiasi dalam desain kemasan, kemasan harus menyesuaikan produk (cth: botol untuk bahan cair, kertas dan foil untuk bahan makanan, dll) dan mencantumkan informasi yang penting terkait produk pada kemasan (tata cara pemakaian, komposisi, kadaluwarsa, cara penyimpanan, dll). Beliau juga menyampaikan dan mengedukasi para peserta terkait jenis kemasan yang kiranya sesuai dengan produk dan bisnis peserta. Kemasan yang representatif dapat meningkatkan nilai jual dari produk, tetapi perlu diingat juga terkait keekonomisan kemasan itu sendiri.
Pada sesi akhir acara diisi dengan materi “UMKM Go Digital” dari Grab Indonesia yang dibawakan oleh Mas Idris. Dalam paparannya, Mas Idris menjelaskan potensi platform Digital di Indonesia dan Asia Tenggara yang sangat tinggi, sehingga penting bagi para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi pada layanannya. Beliau juga menjelaskan fitur-fitur dan potensi yang ada pada Aplikasi Grab yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM, harapannya dapat memberi benefit tidak hanya bagi konsumen tetapi juga pelaku usaha. Selanjutnya peserta diberi penjelasan terkait Layanan GrabFood dan GrabMart yang dapat membantu pelaku UMKM dalam memperluas jaringan layanannya serta meningkatkan omset usahanya. “kami juga turut mendukung perlindungan terhadap perempuan dengan memberikan pelatihan terhadap mitra Grab mengenai perlindungan terhadap konsumen perempuan,” ujar Mas Idris.