Saat ini technopreneurship menjadi perbincangan yang hangat dan relevan di era society 5.0. Terbukti banyak muncul technopreneur yang jeli melihat peluang kombinasi bisnis dan teknologi untuk menciptakan start up yang inovatif. Guna mendorong minat dan mengasah menciptakan strategi bisnis, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah melalui Inkubator Wirausaha Inovasi (INWINOV) mengadakan kegiatan Technopreneur Camp dengan tema “Mendorong Inventor-Inovator Jawa Tengah Menjadi Start Up Inovasi Yang Mandiri Dan Berdaya Saing” yang diselenggarakan di Hotel Grand Dian Slawi, Kabupaten Tegal pada 24 – 25 November 2022.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta yang merupakan nominator pemenang ajang lomba Kreativitas Inovasi Masyarakat (KRENOVA) dan Penjaringan Inovasi Masyarakat Tahun 2022 serta perwakilan BAPPEDA LITBANG  Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.

Dalam sambutan pembukaan dan pengarahan, Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Bapak Agung Koenmarjono, SH menyampaikan, “Perusahaan pemula sangat rentan terhadap kegagalan atau kebangkrutan terutama di fase awal pendirian. Faktor – faktor mempengaruhi diantaranya karena kekurangan modal, kesulitan implementasi teknologi, manajemen bisnis yang belum baik, dan minimnya pengalaman di dunia bisnis. Oleh karena itu, perlu upaya pendampingan, bimbingan, pelatihan, fasilitasi pengembangan produk dan akses ke lembaga keuangan serta pemasaran. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneur-ship) di kalangan para inventor/inovator”.

Pelatihan Technopreneur camp yang diselenggarakan selama dua hari tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang dan bidang yang berkompeten didalamnya. Sesi hari pertama diawali oleh pemaparan via zoom meeting dari Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Dra. Ema Rachmawati, M.Hum yang dimoderatori oleh Sub Koordinator Penerapan Inovasi dan Teknologi, Ameliasari Budiprahara,SIP.M.Si. Dalam materinya yang berjudul “Support Pemerintah dalam Meningkatkan Kreativitas Start Up dan UMKM di Jawa Tengah ”. Ibu Ema menjelaskan bahwa, “Pemerintah memberikan kemudahan bagi UMKM dan Koperasi yang sudah tertuang dalam UU Cipta Kerja. Melalui UU Cipta Kerja Pemerintah juga melakukan pemberdayaan dan perlindungan terhadap koperasi dan UMKM ”.

Agenda pelatihan dilanjutkan oleh pemaparan secara tatap muka oleh Mustafa, ST. MM.,M.Kom (Direktur IKITAS Semarang) dengan membawa materi berjudul “Penyusunan Business Model Canvas (BMC)”. Kemudian agenda hari kedua pemaparan materi disampaikan oleh Khaleed H. Pranowo,SE ( Co-Founder Hetero Space Semarang) dengan tema “Bussiness Creative 

Model Thingking” serta tema “Membangun SDM” yang dipaparkan oleh Roy Wibisono (Owner Naruna Keramik, Kota Salatiga).

Pelaksanaan Technopreneur Camp diharapkan dapat memberikan bekal kepada para inventor dan inovator dalam perjalanan pengembangan bisnisnya serta sebagai bentuk dukungan Pemerintah agar inventor dan inovator mampu memiliki daya jual dan daya saing yang tinggi.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content